Sabtu, 21 Oktober 2017

Soal Bahasa Indonesia Latihan UNBK SMA

Soal Latihan UNBK SMA
 soal pilihan ganda

1. Kalimat yang menggunakan kata penghubung korelatif adalah...
A. Rumah itu tidak begitu besar meskipun begitu nyaman digunakan untuk tempat istirahat.   
 B. Tanaman juga seperti manusia yang memerlukan makan dan minum untuk kelangsungan hidupnya.   
 C.Tanaman itu bukan hanya sebagai hiasan, melainkan juga sebagai obat berbagai penyakit.   
 D. Tidak boleh menyesali hidupmu sedemikian rupa, apalagi sampai menyesali arang tuamu sendiri.   
 E. Sekali, dua kali bahkan sudah sering saya menasehatinya, namun dia tidak menunjukkan perubahan.
C
Pengertian

Konjungsi adalah kata hubung yang menghubungkan dua buah unsur kalimat atau lebih baik yang berupa frasa, maupun klausa. Salah satu bentuk konjungsi adalah konjungi korelatif.

Apakah yang dimaksud dengan konjungsi korelatif tersebut?
Konjungsi korelatif adalah konjungsi yang menghubungkan unsur – unsur kalimat yang memiliki kedudukan setara atau sejajar.

Contoh – contoh konjungsi korelatif

tidak hanya …, tetapi juga
baik … maupun
sedemikian rupa … sehingga
demikian … sehingga
bukannya …, melainkan
entah….entah
jangankan …, … pun
bukan hanya …, melainkan juga
apa(kah) … atau

Kalimat konjungsi korelatif

Kalimat konjungsi korelatif adalah kalimat yang terdiri dari dua buah atau lebih unsur kalimat yang dihubungkan oleh konjungsi korelatif. Biasanya kalimat konjungsi korelatif disebut juga dengan kalimat majemuk setara.

Contoh pembentukan kalimat konjungsi korelatif :

Klausa 1 = Ayahku adalah seorang PNS
Klausa 2 = Ayahku juga seorang pengusaha beras

Klausa 1 dan 2 jika digabung menjadi satu memerlukan konjungsi korelatif yang sifatnya menambahkan informasi, yaitu tidak hanya … tetapi juga. Maka kalimat konjungsi korelatifnya adalah

Ayahku tidak hanya seorang PNS tetapi juga seorang pengusaha beras.

Contoh – contoh kalimat konjungsi korelatif:

tidak hanya …, tetapi juga
Agung tidak hanya mengambil uangku saja, tetapi juga mengambil uang Budi.
Aku tidak hanya mendapat ucapan selamat, tetapi juga mendapatkan kado ulang tahun dari teman – teman.
Mobil itu tidak hanya mahal harganya, tetapi juga sangat boros bahan bakar.
Tidak hanya gelap, tetapi juga pasar itu sangat sepi di malam hari.
Tidak hanya bagus, tetapi sekolahku juga merupakan sekolah yang bersih.

baik … maupun
Baik Ani maupun Dian keduanya merupakan gadis yang sangat pintar.
Aku tetap tidak mau pergi baik diajak oleh ayah maupun oleh ibu.
Aku tidak menyangka bahwa baik Agung maupun Doni menjadi korban pembegalan.
Tumbuhan kopi itu tumbuh subur baik ditanam di Indonesia maupun di Brazil.
Baik ayah maupun ibu, keduanya sangat sayang kepadaku.

(se) demikian rupa … sehingga
Ia merangkai kata sedemikian rupa sehingga ibunya mempercayai kebohongannya.
Tumbuhan itu ditata sedemikian rupa sehingga terlihat sangat rapih dan anggun.
Atlet itu berlatih demikian tekunnya sehingga dia menjuarai kejuaraan itu.
Johan merangkai bunga – bunga itu sedemikian rupa sehingga menjadi sangat cantik.
Ibu merawat aku demikian sayangnya sehingga aku bisa tumbuh dengan sehat.

bukan …, melainkan
Thania bukannya pergi ke sekolah, melainkan pergi ke pasar bersama temannya.
Bukan Budi yang mengerjakan pekerjaan rumahnya, melainkan kakaknya yang menyelesaikannya.
Kakak bukan hanya menghadiri undangan itu, melainkan juga menghadiri acara lainnya.
Ibu bukan hanya memberi aku kasih sayang, melainkan mengajarkan kedisiplinan.
Aku bukan seorang yang pintar, melainkan orang yang rajin dan tekun.
  
entah….entah
Entah benar entah tidak Budi pernah mengatakan dia pergi ke tempat neneknya.
Aku akan tetap berusaha entah berhasil atau gagal nantinya.
Entah jadi entah tidak besok kami akan pergi bertamasya ke pantai.
Aku kurang begitu jelas melihat burung itu entah berwarna hitam entah berwarna putih.
Entah benar entah salah aku mengerjakan soal – soal matematika dengan sangat santai.

jangankan …, … pun
Jangankan kendaraan roda empat, kendaraan roda dua pun aku tak punya.
Aku tidak berani jangankan hanya berbohong padanya, berbicara pun aku tak mampu.
Jangankan rusa, kerbau yang besar pun menjadi mangsa harimau yang ganas itu.
Aku akan melakukan jangankan hanya memberimu itu, membawakan bulan pun aku sanggup.
Jangankan soal matematika, soal fisika pun menjadi hal yang mudah bagi Doni.

bukan hanya …, melainkan juga
Aku bukan hanya datang untuk mencarimu, melainkan juga untuk menagih janjimu.
Bukan hanya Budi yang aku ajak, melainkan juga Aisyah dan Ani aku ajak pergi bersama.
Buaya bukan hanya pemangsa yang sangat ganas, melainkan juga pembunuh berdarah dingin.
Banjir tidak hanya merendam rumah, melainkan juga merendam perkantoran.
Petani itu bukan hanya menanam padi, melainkan juga memelihara ikan di sawahnya.

apa(kah) … atau
Aku tetap tidak mempercayai perkataannya apakah benar atau tidak.
Apakah jujur atau tidak seorang pembohong tetaplah tidak akan mendapat kepercayaan.
Dia tetap akan menemani ku tidak peduli apakah dia sedih atau senang.
Apakah hilang atau memang disimpannya, buku itu sudah tidak ada di meja.
Ibu mengatakan kepadaku apakah aku ingin memakan sup atau memakan rendang.


Kutipan novel berikut untuk soal nomor 2 – 4, cermatilah dengan saksama!
"Walaupun dengan sedih hati, tetapi terpaksa hamba akan membawa tuan ke dalam penjara, atas kemauan Datuk Maringgih." 
"Dan hamba terpaksa pula menyita rumah dan sekalian harta tuan hamba," kata pegawai yang lain. Ayahku tiada dapat menyahut apa-apa lain daripada, " Lakukan kewajiban tuan-tuan!" Tatkala kulihat ayah akan dibawa ke dalam penjara, sebagai seorang penjahat yang bersalah besar, gelaplah mataku dan hilanglah pikiranku dan dengan tiada kuketahui, keluarlah aku, lalu berteriak," Jangan dipenjarakan ayahku! Biarlah aku jadi istri Datuk Maringgih!" Mendengar perkataanku, tersenyumlah Datuk Maringgih dengan senyum, yang pada penglihatanku, sebagai senyum seekor harimau yang hendak menerkam mangsanya, dan terbanglah sukacitanya dan berahi serta hawa nafsu hewan kepada matanya, sehingga terpaksa aku menutup mataku. Ayahku tiada berkata apa-apa melainkan datang memeluk aku, sambil bertanya, "Benarkah katamu itu?" Seperti suatu perkakas mengangguklah aku, karena mengeluarkan perkataan tak dapat lagi.
                                                                                Siti Nurbaya, Marah Rusli
2.  Konflik pada diri aku dalam kutipan tersebut adalah ...
    A. Mata si aku menjadi gelap dan pikirannya hilang.
    B. Ketidaksanggupan si aku melihat nasib ayahnya.
   C. Si aku menyimpan rasa dendam yang sangat besar.
   D. Si aku menahan rasa sedih yang sangat dalam.
   E. Ketidaksanggupan si aku mengeluarkan kata-kata.
B
Konflik ialah sesuatu tekanan-tekanan yang terjadi dalam diri seorang tokoh dalam sebuah cerita (novel, cerpen, drama, atau hikayat). Tekanan pada diri tokoh tersebut sangat mengganggu jiwa/perasaan tokoh. Konflik dapat berupa perasaan marah, dendam, kesal, takut, tertekan, jijik, benci, tidak berdaya, was-was, dan sebagainya. Dengan kata lain, konflik hanya dirasakan oleh si tokoh sendiri dalam dirinya dan tidak berbentuk tindakan atau peristiwa. Jadi, pernyataan A, salah karena kalimat ”Mata si aku menjadi gelap dan pikirannya hilang” dan kalimat ini bukan merupakan konflik, tetapi merupakan akibat dari suatu tindakan. Pernyataan B, benar, karena merupakan konflik, yaitu Ketidaksanggupan si aku melihat nasib ayahnya (tidak berdaya dalam diri tokoh). Pernyataan C, salah karena kalimat ”si aku menyimpan rasa dendam yang sangat besar”, tidak dinyatakan dalam teks. Pernyataan D, salah, yaitu kalimat ”Si aku menahan rasa sedih yang sangat dalam”, hal tersebut tidak dinyatakan dalam teks. Pernyataan E, salah karena kalimat ”Ketidaksanggupan si aku mengeluarkan kata-kata”, juga tidak dinyatakan dalam teks.

3. Penyebab konflik pada diri si aku adalah ...
     A. Si aku dipaksa kawin oleh ayahnya dengan Datuk Maringgih sebagai  pelunas hutangnya.
   B. Si aku dipaksa menutup matanya oleh Datuk Maringgih sewaktu Datuk Maringgih memandang si aku.
   C. Rumah si aku disita seraca kasar dan dipaksa untuk pembayar utangnya  kepada Datuk Maringgih.
    D. Ayah si aku akan dibawa ke penjara oleh Datuk Maringgih sebagaiseorang penjahat yang bersalah besar.
    E. Si aku kasihan melihat ayahnya tidak dapat berkata-kata sewaktu dibentak dan ditanya oleh Datuk Maringgih.
.  D.
Penyebab konfik ialah sesuatu yang menjadi sebab terjadinya konflik atau tekanan pada diri tokoh dalam cerita (novel, cerpen, drama, atau hikayat). Tekanan itu terasa sangat mengganggu jiwa atau perasaan tokoh, tentu ada penyebabnya misalnya perasaan marah karena dihina seseorang, perasaan dendam karena disakiti, perasaan kesal karena diejek terus, perasaan takut karena dibayangi rasa berdosa, persaan tertekan karena diperlakukan tidak adil, dan sebagainya. Jadi, pernyataan A, salah karena si aku tidak dipaksa kawin oleh ayahnya dengan Datuk Maringgih sebagai pelunas hutangnya, tetapi Datuk Maringgih-lah yang memaksanya”. Pernyataan B, C, dan E juga salah karena hal yang dinyatakan dalam kalimat tersebut bukan penyebab konflik. Pernyataan D, benar karena hal yang dinyatakan dalam kalimat ”Ayah si aku akan dibawa ke dalam penjara oleh Datuk Maringgih sebagai seorang penjahat yang bersalah besar”. Kalimat tersebut merupakan pernyataan penyebab terjadinya konflik.






4. Peristiwa akibat konflik pada diri si aku adalah ...
A. Si aku berteriak mengatakan bahwa dia bersedia menjadi istri Datuk Maringgih.
B. Datuk maringgih memenjarakan ayah si aku karena tidak mau menjerahkan anaknya.
C. Si ayah menyerahkan si aku kepada Datuk Maringgih dan menyuruh memperistrinya
D. Ayah aku tidak berkata apa-apa melainkan datang memeluk si aku, sambil bertanya.
E. Si aku mempertahankan rumahnya dan menolak dikawinkan dengan Datuk Maringgih.
A. Peristiwa akibat konflik pada diri tokoh dalam cerita (novel, cerpen, drama, atau hikayat), ialah kejadian atau peristiwa yang timbul setelah adanya konflik pada diri tokoh. Misalnya, karena dikhianati, akhirnya tidak mau percaya lagi pada orang tersebut, karena disakiti, terjadilah perkelahian, karena diejek, dibalas lagi dengan ejekan, karena dibayangi rasa berdosa, lalu bertobat dan minta ampun, atau taat beribadah, karena diperlakukan tidak adil, lalu mengadu kepada seseorang, dan sebagainya. Jadi, pernyataan A, benar karena ” Ayah si aku akan dibawa ke dalam penjara oleh Datuk Maringgih sebagai seorang penjahat yang bersalah besar”, akibatnya ” Si aku berteriak mengatakan bahwa dia bersedia menjadi istri Datuk Maringgih.” Pernyataan B, C, D, dan E, salah karena tidak relevan dengan konfik dan bukan merupakan peristiwa akibat konflik tersebut.


Kutipan novel berikut untuk soal nomor 5 dan 6, cermatilah dengan saksama!
Maka tidaklah ia segan-segan mengeluarkan uang buat mengisi rumah sewaan di Solok itu secara yang dikehendaki oleh anaknya. Hanafi berkata, bahwa ia dari kecilnya hidup di dalam rumah orang
Belanda saja; jadi tidak senanglah hatinya jika aturan mengisi rumahnya tidak mengarah-arah itu pula. Tapi, sepanjang hari orangtua itu termangu-mangu saja karena dari beranda muka sampai ke dapur dan kamar mandi diperbuat secara aturan rumah orang Belanda. Perempuan Bumiputra dari kampung memang lebih senang duduk bersimpuh daripada duduk di atas kursi. Ia gemar sekali berkunjung-kunjungan dengan orang lain. Tempat sirih, tempat ludahnya dan dapur, itulah barang-barang yang sangat digemarinya melihat setiap hari: itulah dunianya.
                              Salah Asuhan, Abdul Muis

5. Watak orangtua (Ibu Hanafi) dalam kutipan adalah ....
     A. suka merapikan rumah, suka berbelanja, dan pemenung
    B. menerima pembaruan, suka berbelanja, dan pemenung
    C. suka bersiturahmi, penyirih, dan suka memasak
   D. suka berbelanja, pemenung, dan suka bersiturahmi
   E. suka merapikan rumah, menerima pembaruan, penyirih.
C
Watak tokoh dalam cerita (novel, cerpen, drama, atau hikayat), ialah karakter, tabiaat, sifaf, atau kebiasaan seseorang (tokoh) yang terlihat dalam gerak gerik, tingkah laku, atau perbuatannya dalam
kehidupan/keseharian tokoh dalam cerita. Jadi, pernyataan A, salah karena Ibu Hanafi tidak dinyatakan dalam teks ”suka merapikan rumah, suka berbelanja, dan pemenung”. Pernyataan B, salah karena Ibu Hanafi tidak dinyatakan dalam teks ”menerima pembaruan, suka berbelanja, dan pemenung” Pernyataan C, benar karena Ibu Hanafi dinyatakan dalam teks ”suka bersiturahmi, penyirih, dan suka memasak” terbukti dalam kalimat Ia gemar sekali berkunjungkunjungan dengan orang lain. Tempat sirih, tempat ludahnya dan dapur, itulah barang-barang yang sangat digemarinya melihat setiap hari: itulah dunianya.. Pernyataan D, salah karena Ibu Hanafi tidak dinyatakan dalam teks ”suka berbelanja dan pemenung”. Pernyataan E, salah karena Ibu Hanafi tidak dinyatakan dalan teks ”suka merapikan rumah dan menerima pembaruan,”


6. Pendeskripsian watak tokoh (Ibu Hanafi) dalam kutipan adalah ....
     A. secara langsung oleh pengarang
    B. dialog antartokoh
    C. pikiran-pikiran tokoh
    D. keadaan lingkungan di sekitar tokoh
     E. tanggapan tokoh lain terhadap tokoh.
. A
Pendeskripsian watak tokoh oleh pengarang dalam cerita yang ditulisnya (novel, cerpen, naskah drama, atau hikayat), ialah cara si pengarang menggambarkan watak tokoh kepada si pembaca. Penggambaran watak tokoh dilakukan pengarang secara langsung (tersurat dalam teks), melalui dialog antartokoh, keadaan lingkungan di sekitar tokoh, pikiran-pikiran tokoh, tanggapan tokoh lain terhadap tokoh tertentu, atau tindakan tokoh. Jadi, pernyataan A, benar, karena secara langsung oleh pengarang dituliskan dalam teks/naskah cerita tentang watak Ibu Hanafi, yaitu dalam kalimat, Ia gemar sekali berkunjung-kunjungan dengan orang lain. Tempat sirih, tempat ludahnya dan dapur, itulah barang-barang yang sangat digemarinya melihat setiap hari: itulah dunianya. Pernyataan B, C, D, dan E salah karena cara pendeskripsian yang demikian tidak digunakan pengarang untuk mendeskripsikan watak Ibu Hanafi.



7. Bacalah dengan cermat kutipan cerita berikut ini!
Di tempat inilah terjadi peristiwa yang menyesatkan. Namun Monang bertanggung jawab dan akan mengawininya. Dan kenyataannya lain. Ibu Monang telah menjodohkannya dengan gadis Batak pilihan ibunya. Monang sendiri tak kuasa menolaknya. Dia kawin dengan gadis pilihan ibunya. Sementara itu, janin yang dikandung Manen mengalami kelainan, bayi itu akan lahir cacat.
                                                                         Raumanen, Marine katopo
Nilai yang dominan tersirat dalam penggalan novel di atas adalah ........
A.    budaya
B.    etika
C.    moral
D.    sosial
E.    agama
A

8 " ... Hai anakku, janganlah engkau beringin-ingin peperangan. Jikalau mudah sekalipun, ketahui bahwa segala perbuatan itu niscaya berbalas jua. Maka pelihara engkau kan akhir pekerjaan, bahwa bahaya itu terkejut datangnya. Maka seyogianya engkau dari dahulu pelihara daripadanya dan perteguh olehmu barang kata yang keluar daripada mulutmu dengan akalmu.
("Hikayat Iskandar Zulkarnain" dalam Kesusasatraan Melayu Klasik sepanjang Abad  karya Teuku Iskandar)
Nilai-nilai yang terkandung dalam kutipan hikayat di atas adalah ........
A.    Setiap orang hendaknya selalu menjaga persahabatan bukan permusuhan
B.    Setiap pekerjaan itu ada bahayanya maka berhati-hatilah dengan ucapan
C.    Setiap terjadi peperangan pasti akan timbul pembalasan
D.    Segala kata yang terucap harus dilandasi dengan emosi
E.    Segala ucap hendaknya dipikirkan bersama-sama.
B

9. Judul buku       :  Gres
Pengarang        :  Putu Wijaya
Penerbit           :  Balai Pustaka
Tempat Terbit  :  Jakarta
Tahun Terbit    :  1987
Penulisan daftar pustaka dalam karangan ilmiah yang tepat …
a.    Putu, Wijaya. 1987. Gres. Jakarta: Balai Pustaka.
b.    Wijaya, Putu. 1987. Gres. Jakarta: Balai Pustaka.
c.    Wijaya Putu, 1987. Gres. Jakarta: Balai Pustaka.
d.    Wijaya, Putu. Gres. 1987. Jakarta: Balai Pustaka.
e.    Putu, Wijaya. Gres. 1987. Jakarta: Balai Pustaka.
B
10.  Semua orang yang terlatih mengendalikan emosi tidak mudah marah. Guru saya terlatih mengendalikan emosi. Guru saya tidak mudah marah.
Entimem: ....
    A. Guru saya tidak lekas marah karena tidak emosi   
    B. Guru marah karena saya mengendalikan emosi    
    C. Guru saya terlatih emosi karena marah menahan emosi   
   D. Guru saya sangat marah karena kendali emosinya tidaka ada   
   E. Guru saya tidak mudah marah karena terlatih mengendalikan emosi    
E

11. Penulisan alamat surat yang benar adalah ...
   A. Kepada Personalia PT Telkom Jl. Gatot Subroto no. 5, Jakarta Pusat
   B. Yth. Personalia PT Indosat Jalan Jenderal Sudirman Kaveling 3 Jakarta 
        Selatan     
   C. Yth. Bapak Personalia CV Nurwana Jln. M.T. HAryono 15 Jakarta
         Selatan   
   D. Kepada Yth. Biro personalia PT Indo Sukses Jalan Dewi Sartika 22
         Jakarta Timur
   E. Kepada Yth. HRD P.T. Bulan Semesta  Jl. Bekasi Raya 5 Jakarta
       Timur   
B


12. Kita tertarik pada planet Mars karena banyak persamaannya dengan bumi kita. Mars dan bumi menjadi anggota tata surya yang sama. Mars mempunyai atmosfer seperti bumi. Unsur oksigen dan air juga ada dalam planet itu. Caranya beredar mengelilingi matahari menyebabkan pula timbulnya musim seperti di bumi.
Jika di bumi ada makhluk hidup, tidakkah mungkin pula ada makhluk hidup di Mars?
Wacana di atas merupakan contoh...
A.    Generalisasi   
B.    Analogi   
C.    Sebab akibat
D.    Akibat sebab   
E.    Sebab-akibat-akibat   
B

Contoh generasisasi
Paragraf ini dimulai dengan memaparkan suatu hal yang khusus dan kemudian disimpulkan pada bagian akhir paragaf.
Buah kelapa dapat dijadikan sebagai bahan makanan dan minuman yang segar. Tak hanya buahnya, kayu pohon kelapa dapat dimanfaatkan sebagai bahan bangunan. Sedangkan pelapahnya dapat dijadikan sapau ijuk. Bahkan akarnya pun bisa dimanfaatkan sebagai bahan bakar. Oleh karena itu pohon kelapa sangat bermanfaat bagi kehidupan manusia.

Paragraf Sebab – Akibat
Paragraf ini diawali dengan memaparkan hal – hal khusus yang berupa sebab – sebab, kemudian disimpulkan pada bagian akhir yang merupakan akibat dari sebab tersebut.
Contoh

Hujan yang terjadi pada malam hari itu sangatlah deras, bahkan hujan tersebut terjadi sepanjang hari tanpa henti. Air yang terus mengalir tersebut memenuhi selokan hingga selokan itu tidak bisa menampung air lagi. Terlebih lagi dengan keadaan sungai yang telah sempit dan dangkal membuat air meluap hingga ke perkampungan penduduk. Oleh karena itu, banjir datang dan menggenangi seluruh perkampungan penduduk.

Paragraf Akibat – Sebab
Paragraf ini diawali dengan memaparkan akibat – akibat yang timbul dan kemudian dijelaskan pada bagian akhir apa penyebab akibat – akibat tersebut.
Contoh:
Semua harga barang pokok di pasar menjadi naik. Barang – barang pokok seperti beras, minyak, bawang bahkan harganya mencapai dua kali lipat dari harga awalnya. Tak hanya harga barang bahan pokok, tarif angkutan umum pun ikut naik. Para sopir beralasan bahwa, setoran mereka dan harga spare part juga ikut naik. Kenaikan harga yang terjadi saat ini sangat menyuilitkan para masyarakat yang berpenghasilan pas – pasan. Permasalahan – permasalahan yang terjadi ini, diawali dari kebijakan pemerintah yang menaikan harga bahan bakar minyak.

13. Penulisan kata yang merupakan unsur gabungan yang benar terdapat dalam kalimat ...
    A.Bis  antarkota selalu penuh sesak dengan penumpang   
    B. Hari ini tidak ada matapelajaran  bahasa Indonesia   
    C. Orangtuanya tinggal di Medan sejak tahun 1980   
   D. Di simpangempat jalan itu sering terjadi kecelakaan   
   E. Coba Anda cari luas persegipanjang itu!
A

II esai


1.    tulislah paragraf argumentasi, narasi, eksposisi, persuasi dengan  tema bebas!
   

Kuncis
1. C
2. B
Konflik ialah sesuatu tekanan-tekanan yang terjadi dalam diri seorang tokoh dalam sebuah cerita (novel, cerpen, drama, atau hikayat). Tekanan pada diri tokoh tersebut sangat mengganggu jiwa/perasaan tokoh. Konflik dapat berupa perasaan marah, dendam, kesal, takut, tertekan, jijik, benci, tidak berdaya, was-was, dan sebagainya. Dengan kata lain, konflik hanya dirasakan oleh si tokoh sendiri dalam dirinya dan tidak berbentuk tindakan atau peristiwa. Jadi, pernyataan A, salah karena kalimat ”Mata si aku menjadi gelap dan pikirannya hilang” dan kalimat ini bukan merupakan konflik, tetapi merupakan akibat dari suatu tindakan. Pernyataan B, benar, karena merupakan konflik, yaitu Ketidaksanggupan si aku melihat nasib ayahnya (tidak berdaya dalam diri tokoh). Pernyataan C, salah karena kalimat ”si aku menyimpan rasa dendam yang sangat besar”, tidak dinyatakan dalam teks. Pernyataan D, salah, yaitu kalimat ”Si aku menahan rasa sedih yang sangat dalam”, hal tersebut tidak dinyatakan dalam teks. Pernyataan E, salah karena kalimat ”Ketidaksanggupan si aku mengeluarkan kata-kata”, juga tidak dinyatakan dalam teks.

3.  D.
Penyebab konfik ialah sesuatu yang menjadi sebab terjadinya konflik atau tekanan pada diri tokoh dalam cerita (novel, cerpen, drama, atau hikayat). Tekanan itu terasa sangat mengganggu jiwa atau perasaan tokoh, tentu ada penyebabnya misalnya perasaan marah karena dihina seseorang, perasaan dendam karena disakiti, perasaan kesal karena diejek terus, perasaan takut karena dibayangi rasa berdosa, persaan tertekan karena diperlakukan tidak adil, dan sebagainya. Jadi, pernyataan A, salah karena si aku tidak dipaksa kawin oleh ayahnya dengan Datuk Maringgih sebagai pelunas hutangnya, tetapi Datuk Maringgih-lah yang memaksanya”. Pernyataan B, C, dan E juga salah karena hal yang dinyatakan dalam kalimat tersebut bukan penyebab konflik. Pernyataan D, benar karena hal yang dinyatakan dalam kalimat ”Ayah si aku akan dibawa ke dalam penjara oleh Datuk Maringgih sebagai seorang penjahat yang bersalah besar”. Kalimat tersebut merupakan pernyataan penyebab terjadinya konflik.

4 A. Peristiwa akibat konflik pada diri tokoh dalam cerita (novel, cerpen, drama, atau hikayat), ialah kejadian atau peristiwa yang timbul setelah adanya konflik pada diri tokoh. Misalnya, karena dikhianati, akhirnya tidak mau percaya lagi pada orang tersebut, karena disakiti, terjadilah perkelahian, karena diejek, dibalas lagi dengan ejekan, karena dibayangi rasa berdosa, lalu bertobat dan minta ampun, atau taat beribadah, karena diperlakukan tidak adil, lalu mengadu kepada seseorang, dan sebagainya. Jadi, pernyataan A, benar karena ” Ayah si aku akan dibawa ke dalam penjara oleh Datuk Maringgih sebagai seorang penjahat yang bersalah besar”, akibatnya ” Si aku berteriak mengatakan bahwa dia bersedia menjadi istri Datuk Maringgih.” Pernyataan B, C, D, dan E, salah karena tidak relevan dengan konfik dan bukan merupakan peristiwa akibat konflik tersebut.

5. C
Watak tokoh dalam cerita (novel, cerpen, drama, atau hikayat), ialah karakter, tabiaat, sifaf, atau kebiasaan seseorang (tokoh) yang terlihat dalam gerak gerik, tingkah laku, atau perbuatannya dalam
kehidupan/keseharian tokoh dalam cerita. Jadi, pernyataan A, salah karena Ibu Hanafi tidak dinyatakan dalam teks ”suka merapikan rumah, suka berbelanja, dan pemenung”. Pernyataan B, salah karena Ibu Hanafi tidak dinyatakan dalam teks ”menerima pembaruan, suka berbelanja, dan pemenung” Pernyataan C, benar karena Ibu Hanafi dinyatakan dalam teks ”suka bersiturahmi, penyirih, dan suka memasak” terbukti dalam kalimat Ia gemar sekali berkunjungkunjungan dengan orang lain. Tempat sirih, tempat ludahnya dan dapur, itulah barang-barang yang sangat digemarinya melihat setiap hari: itulah dunianya.. Pernyataan D, salah karena Ibu Hanafi tidak dinyatakan dalam teks ”suka berbelanja dan pemenung”. Pernyataan E, salah karena Ibu Hanafi tidak dinyatakan dalan teks ”suka merapikan rumah dan menerima pembaruan,”

6. A
Pendeskripsian watak tokoh oleh pengarang dalam cerita yang ditulisnya (novel, cerpen, naskah drama, atau hikayat), ialah cara si pengarang menggambarkan watak tokoh kepada si pembaca. Penggambaran watak tokoh dilakukan pengarang secara langsung (tersurat dalam teks), melalui dialog antartokoh, keadaan lingkungan di sekitar tokoh, pikiran-pikiran tokoh, tanggapan tokoh lain terhadap tokoh tertentu, atau tindakan tokoh. Jadi, pernyataan A, benar, karena secara langsung oleh pengarang dituliskan dalam teks/naskah cerita tentang watak Ibu Hanafi, yaitu dalam kalimat, Ia gemar sekali berkunjung-kunjungan dengan orang lain. Tempat sirih, tempat ludahnya dan dapur, itulah barang-barang yang sangat digemarinya melihat setiap hari: itulah dunianya. Pernyataan B, C, D, dan E salah karena cara pendeskripsian yang demikian tidak digunakan pengarang untuk mendeskripsikan watak Ibu Hanafi.
7 A, 8 B, 9. B,  10. E, 11. B, 12. B,  13. A




Tidak ada komentar:

Posting Komentar